Harris Turino, Prihatin Atas Pekerja Migran Indonesia Di Arab Yang Tergolong Digaji Masih Rendah.

Views: 17
Iklan Pihak Ketiga
CopyAMP code
Waktu Baca1 Menit

Beritalidik.com

Ada keprihatinan tersendiri yang dirasakan Dr. Ir. Harris Turino, SH., MSi., MM, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan pada PMI ( Pekerja Migran Indonesia ).

Pasalnya, saat transit di Dubai dalam rangka kunjungan kerja ke Amsterdam Belanda, Chandra Negara selaku Konjend RI untuk Uni Arab Emirate menginformasikan, bahwa sejak lebaran kemarin jumlah PMI di UAE menurun. Penurunan itu terjadi saat liburan lebaran kemarin.

Baca juga :https://beritalidik.com/janda-ini-rela-jual-bubur-sumsum-demi-biaya-pendidikan-anaknya/

Sambung Harris, sebagian PMI yang pulang ke Indonesia tidak balik ke UAE. Sedangkan sebagian lagi memilih kerja di negara lain.

Alasannya gaji yang diterima di UEA kecil sedangkan di negara lain seperti di Hongkong, Taiwan dan korea gajinya jauh lebih besar.

Diterangkan lagi Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P ini, gaji di Arab Saudi yang diterima PMI sekitar Rp.4 juta sampai 6 juta.

Sebaliknya orientasi PMI lebih memilih kerja di Taiwan karena faktor gaji per bulannya bisa mencapai bisa mencapai Rp.10 juta sampai Rp.12 jutaan. Sementara kisaran gaji di Indonesia di sektor rumah tangga sekitar Rp. 4 jutaan.

Memang standar gaji di Indonesia masih rendah. Selisih gaji di Indonesia dan di UEA tidak begitu banyak,tapi angka ini lebih rendah dibandingkan di Arab Saudi.

” Kasihan juga ya kalau mereka terpaksa meninggalkan keluarga dan anak untuk merantau ke luar negeri yang penuh resiko dan hanya mendapatkan gaji sekecil itu “, ujar Harris Turino.

Baca juga :https://beritalidik.com/kibaran-bendera-pks-sambut-rombongan-ketua-dpp-pks-yang-akan-singgah-di-ponpes-benda/

Dibandingkan Harris, di Jakarta ART ( Asisten Rumah Tangga ) di rumahnya mendapatkan gaji yang angkanya tidak jauh berbeda. Dan kerjaannya pun pasti jauh lebih ringan karena ada tujuh orang, termasuk seorang gardener.

Namun ada harapan lain dari Anggota Komisi VI DPR RI tersebut, dengan meningkatnya konektivitas dan membaiknya infrastruktur yang dibangun pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, semoga desa-desa di Indonesia semakin maju.

Sehingga tidak perlu lagi mengirim PMI di sektor non formal, non skill dan non educated. ( Sus )

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan