Aula Balai Desa Losari Lor, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada rabu ( 22/02/2023 ) menjadi tempat bagi Sosialisasi dan Pembentukan P3A di Daerah Irigasi ( DI ) Jengkelok oleh Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri.
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh 6 Kepala Desa, yakni Kepala Desa Limbangan, Losari Lor, Prapag Kidul, Karang Dempel, Pangabean, Prapag Lor.
Baca Juga : https://beritalidik.com/persatuan-perangkat-desa-indonesia-provinsi-jawa-tengah-siap-selenggarakan-musda/
Turut Hadir juga Kepala BPP, Kepala UPT Pemali Malahayu, 24 Poktan yang ada di Kecamatan Losari, Mantri Kemantren Losari Hulu, 42 Calon Pengurus P3A, WUA Spesialis TL, WUA Spesialis Central Regional Jawa Tengah, dan Asisten Com Training and Emp Brebes serta Ketua Tim Perencanaan Bidang Operasi Dan Pemeliharaan, Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, Anjani Wulandari, S.T.,M.T
Dalam kesempatan tersebut, Muh. Munawir. L, S.T,. M.T, Kordinator Tenaga Pendamping Masyarakat (KTPM) D.I Jengkelok menyampaikan Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) merupakan modernisasi irigasi strategis dan program rehabilitasi mendesak.
Pengelolaan Program SIMURP ada pada lintas empat kementerian dan lembaga yaitu Bappenas, Kementan, Kementerian PUPR dan Kementerian Dalam Negeri.
Dalam Sosialisasi itu, terungkap banyak hal antara lain SIMURP CSA Pertanian berjalan sudah 2 tahun, dengan adanya SIMURP Komp A Bangda semoga bisa sinkron dengan beberapa program dinas pertanian demplon di desa-desa yang wilayahnya luas, seperti Kecamatan Losari, Adanya sedimen di Kemantren Losari Hilir, Pintu BL 13, 14, 15, 16 yang melewati pasar agar bisa diperhatikan, dan bisa mengalir sesuai jadwal gilir air,
Pembentukan p3A bukan hanya sekedar seremonial saja, kedepan agar tetap bisa didampingi dan berdaya, kerusakan setu talang di desa randegan, desa jatisawit agar segera diperbaiki dikarenakan sangat dibutuhkan di musim tanam, dampak kerusakan proyek dari BBWS, baik jalan maupun saluran tersier, agar segera diperbaiki, karena lahan di desa randegan kurang lebih 20 Hektar terkena dampaknya,
Salah satu masalah yang sangat dirasakan petani adalah ketersediaan air, P3A lama yang sudah terbentuk dan Berbadan hukum, apakah bisa diganti kepengurusannya, dampak proyek BBWS, peninggian senderan di izinkan tidak dari dana desa, karena secara aturan senderan ini melewati jalan kabupaten punya pemda, P3A dinas Pertanian apakah tidak ada gesekan dengan pengurus yang akan di bentuk baru,
Baca Juga : https://beritalidik.com/pelaksanaan-pemilihan-kepala-desa-pada-masa-pemilu-dan-pilkada-serentak-tahun-2024/
Acara yang di moderatori oleh Bapak Junaedi selaku Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM), berjalan sangat antusias dan khidmat.
Sementara itu, Menurut Mantri pengairan Losari Hilir Bapak Mulyadi, Beliau sangat senang dimana kedepan P3A ( Perkumpulan Petani Pemakai Air ) yang ada bisa ber Akta Notaris semua dan Legal dimata hukum, sehingga kedepan bisa dirasakan manfaatnya. “Allhamdulillah, ada Program SIMURP Komp A Bangda yang membentuk Kelembagaan P3A dan juga Memfasilitasi, Tentu ini banyak manfaatnya kelak, “ Pungkasnya. ( *** )