Sekolah Luar Biasa atau disingkat SLB dan sekolah inklusi umumnya diketahui sebagai sekolah yang menampung para anak berkebutuhan khusus. Jika dicermati lebih mendalam, keduanya ternyata memiliki perbedaan mendasar. Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui perbedaan selengkapnya antara SLB dan sekolah inklusi.
Menyoal Hak Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Dalam peraturan hukum di Indonesia, hak pendidikan anak berkebutuhan khusus diatur pada Undang-Undang (UU) Nomor 39 Tahun 1999.
Baca Juga : https://beritalidik.com/saham-garuda-how-low-can-it-go/
“Setiap anak yang cacat fisik dan atau mental berhak memperoleh perawatan, pendidikan, pelatihan, dan bantuan khusus atas biaya negara, untuk menjamin kehidupannya sesuai dengan martabat kemanusiaan, meningkatkan diri, dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan bernegara,” demikian bunyi Pasal 54 UU tersebut.
Selanjutnya dalam Pasal 32 UU Sisdiknas menjelaskan, pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini lantaran anak berkebutuhan khusus memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Pada setiap jenjang pendidikan, baik sekolah dasar maupun menengah, telah tersedia satuan pendidikan yang diperuntukan bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Seperti jenjang SD, dikenal dengan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) dan Pun Sekolah Menengah Atas Luar Biasa alias SMALB. Ada pula sekolah terpadu atau sekolah inklusi yang khusus untuk anak berkebutuhan khusus.
Lantas, Apa Saja Perbedaan Sekolah Luar Biasa dan Sekolah Inklusi?
Seperti diketahui, sekolah luar biasa dan sekolah inklusi memang sama-sama mengakomodasi anak berkebutuhan khusus. Ini dilakukan supaya mereka tetap mengenyam bangku pendidikan seperti anak lainnya. Banyak orang menganggap bahwa antara sekolah luar biasa dan sekolah inklusi ini sama saja.
Padahal jika dicermati secara seksama, ada perbedaan signifikan antara sekolah luar biasa dan sekolah inklusi. Dihimpun dari laman sekolah Cherish Academy, beberapa hal mendasar yang bisa menjadi acuan pembeda dari kedua sekolah tersebut:
- Batasan Peserta Didik yang Diterima
Sekolah luar biasa dirancang khusus untuk melayani peserta didik berkebutuhan khusus. Dengannya, hanya anak disabilitaslah yang bisa didaftarkan ke sekolah luar biasa. Sebab, dari kurikulum, tenaga pengajar, sampai fasilitas, seluruhnya disiapkan untuk mendukung kebutuhan para murid berkebutuhan khusus.
Sedangkan sekolah inklusif, tidak memandang apakah peserta didik normal atau memiliki berkebutuhan khusus. Artinya, sekolah inklusi sebenarnya adalah sekolah reguler yang juga menerima anak berkebutuhan khusus. Tentunya dalam setiap proses pembelajarannya mengedepankan sikap keberagaman.
- Fasilitas Belajar Mengajar
Khusus pada sekolah luar biasa, fasilitas yang tersedia disesuaikan dengan keterbatasan para peserta didik. Mulai dari guru, metode pembelajaran, bahkan konstruksi bangunan sekolah pun dibuat sedemikian rupa istimewa. Ini dimaksudkan supaya memenuhi kebutuhan para peserta didik yang punya keterbatasan.
Baca Juga : https://beritalidik.com/ppdi-kabupaten-tegal-turut-ramaikan-silaturahmi-nasional-iii-di-jakarta/
Sementara di lingkungan sekolah inklusi, fasilitas belajar mengajar tidak jauh berbeda dengan sekolah reguler pada umumnya. Dengan begitu, para peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus akan belajar bersama-sama di satu ruang dengan anak lain. Muatan pembelajaran pun sama. Namun, anak berkebutuhan khusus masih mendapat pendampingan dari guru pembimbing khusus.
- Kemampuan Kognitif Anak
Meski sekolah luar biasa dan sekolah inklusi sama-sama idealnya untuk proses pembelajaran anak berkebutuhan khusus, namun para orang tua perlu memerhatikan tingkat kemampuan kognitif anak. Langkah mengenal daya kognitif ini, pada akhirnya bisa menjadi jembatan dalam memutuskan apakah anak layak di sekolah luar biasa atau sekolah inklusi.
Seperti dijelaskan di atas, sekolah inklusi lebih ideal untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki kemampuan kognitif anak. Bagi anak yang memiliki tingkat kognitif di bawah rata-rata, direkomendasikan bersekolah di sekolah luar biasa. Demikian ulasan seputar perbedaan antara sekolah luar biasa dan sekolah inklusi, semoga bermanfaat. ( *** )